Kamis, 19 Desember 2013
Kamis, 04 Juli 2013
Senin, 24 Juni 2013
ULAR TANGGA TERBESAR DI SUMATRA
Ular tangga merupakan permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih, Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga atau ular yang menghubungkannya dengan kotak lain, permainan ini diciptakan pada tahun 1870.
Setiap pemain mulai dengan bidaknya dikotak pertama (biasanya kotak di sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Bila pemain mendarat di ujung bawah sebuah tangga, mereka dapat langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular, mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang adalah pemain pertama yang mencapai kotak terakhir.
Sesuai dengan pendeskripsian permainan ular tangga diatas, menimbulkan niat mahasiswa jurusan seni rupa unp untuk menjadikan permainan ular tangga sebagai ikonitas dari permasalahan akademis yang dirasakan mahasiswa dan dituangkan dalam bahasa visual, yang menceritakan tentang kehidupan akademis perkuliahan mahasiswa pada saat menjalani studi dalam lingkungan akademis,
Dalam acara ini pengunjung bebas memaknai nilai-nilai filosofi dari permainan ular tangga itu sendiri. sesuai keadaaan dan suasana hati yang dirasakan pada saat menjalani aktivitas perkuliahan.adapun filosofi dari permainan ini yaitu: butuh rintangan yang keras dalam menjalani kahidupa dan menggapai suatu tujuan / cita-cita yang kita impikan. (fadlan)
Minggu, 23 Juni 2013
Jumat, 21 Juni 2013
Jumat, 31 Mei 2013
festival seni rupa 2013
Festival seni rupa 2013
Art for revolution
Oleh: fadlan fahrozi
Berbicara mengenai festival
pasti selalu tergambar event dan
kompotesi didalamnya antara perupa, siwa, mahasiswa Dan yang lainnya, berbicara mengenai festival senirupa 2013, juga
tidak terlepas dari kata event dan
kompetisi yang terjadi didalamnya, kompetisi dalam ranah seni rupa memiliki
warna yang berbeda jika dibandingkan dengan kompetisi kompetisi yang terjadi
dalam seni musik, tari,drama dan lainnya, seorang kontestan musik pada acara
festival musik akan melakakukan performance diatas panggung dengan nomor lot
yang dimiliki dan menampilkan
performance dengan skill(kemampuan)
yang dimiikinya, kemudian ketentuan penilaian dilakukan oleh juri maupun
menggunakan sistem vothing (pemilihan
suara).
Beralih ke Ranah seni rupa,
kompetisi dilaksanakan dengan warna yang berbeda, kompitisi terjadi hanya pada karya yang dipamerkan
perupa dengan nominasi dan ketentuan tertentu,
penghargaan masyarakat yang tinggi terhadap karya, merupakan apresiasi
yang tak ternilai harganya jika
dibandingkan dengan nilai nominal uang yang dijanjikan. Sedangkan dalam bentuk
kompetisi lainnya seperti lomba mengambar, melukis komik strip dan lainnya,
diselenggarakan secara universal oleh
tiap-tiap peserta lomba dan keputusan ditentukan oleh seorang atau sekelompok
juri.
Sekarang timbul pertanyaan
bagi kita, apakah karya yang ikut atau yang lolos dalam pameran festival seni
rupa 2013, sudah siap berkompetisi antara karya yang satu dengan karya yang
lainnya........????
Mencoba
menjawab pertanyaan tersebut; pameran seni rupa 2013 sengaja diselengarakan untuk
meningkatkan dan mengembangkan appresiasi masyarakat sosial terhadap karya
seni, khususnya “seni rupa” oleh karena itu perlu kiranya dilakukan proses
pengkurasian terhadap karya perupa, supaya karya yang lolos atau siap untuk
dipamerankan adalah karya-karya yang bermutu, berkualitas dan siap untuk
berkompetisi.
Dalam proses penciptaan karya
seorang perupa cendrung menvisiualisasikan objek yang disenanginya, hal
tersebut merupakan buah dari imajinasi,
ekpresi, kreasi maupun pengalaman emprikal
seorang perupa dan direpresentasikan kembali kedalam karya seni yang diciptakan perupa
itu sendiri.
Walaupun pengalaman emprikal bagian konseptual dari kekaryaan perupa, penciptaan karya seni tidak dianjurkan untuk
keluar dari koridor dan ketentuan nilai estetika
yang telah disepakati bersama, Aristoteles seorang
filsuf yunani kono dalam bukunya mengatakan “keindahan tidak hanya nilai yang
dimiliki oleh suatu benda saja, perilaku yang indah merupakan bagian dari estetika”, sehingga Sebelum karya seni
disajikan dalam event berpameran, sebelum pengkurasiaan dilakukan oleh seorang kurator,
sebaiknya
pengkurasian awal dilakukan didalam diri
perupa sendiri, baik atau buruknya penilaian tarhadap karya
yang akan disajikan memiliki takaran tersendiri didalam diri perupa.
Sama
halnya pada saat kita Berbicara mengenai era kontemporer(kekinian) segala sesuatu dapat dijadikan karya seni
apabila memiliki ide, konseptual dan
bisa dipertanggung jawab oleh perupa itu sendiri, jadi dalam era kontemporer
karya seni dinyatakan baik apabila dapat dipertanggung jawabkan oleh perupa itu
sendiri ,baik itu dalam segi ide dan konsep dan teknik pembuatan.
Dalam upaya membangun dan
mengembangkan tatanan apresiasi tinggi terhadap karya seni khususnya “seni rupa “ yang
dilakukan oleh kelompok masyarakat sosial, merupakan tanggung jawab semua pihak
yang melaksanakan proses berkesenian, baik itu para pencipta karya seni,
pengkaji, penulis maupun manajemen seni rupa itu sendiri, baik atau buruknya
pencitraan karya seni dimata masyarakat sosial tidak terlepas dari proses berkesenian
yang terjadi didalamnya , proses berkesenian yang baik akan meningkatkan
kapasitas dan kualitas perupa dalam menciptakan karya seni sebagai produk intelektual, dan menanamkan apresiasi yang tinggi terhadap karya
seni oleh kelompok masyarakat sosial.
Dalam
penyelenggaraan pameran festival seni rupa 2013 penikmat karya seni bebas untuk
mengupas karya-karya yang disajikan dalam event
pameran, baik itu secara ide, konseptual, teknik pengerjaan, sehingga tidak
akan meninggalkan ruang kosong dalam diri penikmat, karena karya seni tidak
hanya sebagai artefak discovery
tetapi juga akan memberikan cerita tersendiri saat dinikmati.
Semoga dengan diadakannya event pameran festival seni rupa 2013
yang diselenggarakan oleh HMJ Seni Rupa UNP akan memberikan warna tersendiri
dalam proses artistik yang baik di sumatra barat( west sumatra) dan menumbuhkan
apresiasi masyarakat terhadap karya
seni rupa dalam upaya membangun iklim berkesenian di sumatra barat.
Amiiien..........
Berbicara tentang seni sangat memiliki defenisi
yang universal(luas) artinya
apa....???
setiap
orang memiliki pemahan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,
Begitu juga halnya dengan seni rupa, setiap
orang juga memiliki pemahaman yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,
walaupun demikian berbicara tentang seni rupa tidak akan terlepas dari kata
imajinasi,ekpresi, emosional, kreativitas, estetika dan lainnya.
Dalam proses berkesenian,
khususnya “seni rupa” ada beberapa pengelompokan struktural yang terjadi didalamnya diantaranya penciptaan, pengkaji
dan manajemen seni rupa itu sendiri,
memang tidak bisa dipungkiri kalau kita melihat iklim dan ruang
berkesenian (art space) didaerah kita
belum terjalin secara efektif dan efesien, opini lain mengatakan hal
tersebut salah satunya dikarenakan kekosongan struktural berkesenian di daerah kita.
Seperti kutipan yang ditulis oleh bapak safwan
ahmad pada katalog pameran seni rupa MERAPI SINGGALANG “parupa di sumatra barat
adalah para partisan, pejuang yang berjuang secara partisan untuk menghidupi
seni bukan hidup dari seni” jadi kekosongan secara struktural dalam berkesenian
selalu diisi oleh perupa itu sendiri, dikarenakan tidak ada yang mampu atau
bersedia untuk mengisi kekosongan tersebut, agar proses berkesenian di sumatra
barat tetap hidup.
Sedikit mengevaluasi permasalahan yang
terjadi dalam iklim berekesenian di daerah kita, hal ini merupakan tanggung
jawab kita bersama (semua pihak yang terlibat dalam proses berkesenian) oleh
karena itu perlu kiranya kita sebagai perupa-perupa minang yang masih yang
berdomisili di daerah, untuk melakukan inovasi
dan perubahan demi tercapainya tujuan membangun iklim berkesenian yang baik. Salah satunya
dengan melakukan proses berkesenian yang baik, dan mengisi
kekosongan-kekosongan struktural berkesenian.
Jadi apa yang dimaksud Art for revolution (seni untuk perubahan)......????
Yang
dikatakan seni untuk perubahan disini yaitu, proses berkesenian yang kita
lakukan sekarang sebaiknya berdampak positif dimasa yang akan datang seperti halnya
teori sebab akibat(kausalitas).
Rabu, 29 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)